Enterprise Resource Planning
Pengertian ERP
Enterprise Resource Planning adalah sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas yang berpengaruh luas mulai dari manajemen paling atas hingga operasional di sebuah perusahaan agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan.
ERP berfungsi mengintegrasikan proses-proses penciptaan produk atau jasa perusahaan, mulai dari pemesanan bahan-bahan mentah dan fasilitas produksi sampai dengan terciptanya produk jadi yang siap ditawarkan kepada pelanggan (Indrajit, Djokopranoto, 2002). Selain itu ERP juga membantu mengintegrasikan data-data didalam organisasi didalam sebuah platform yang umum (ERP Wire, 2006). Menurut Daniel E. O’Leary sistem ERP memiliki karakteristik sebagai berikut [WHI-2006]:
- Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
- Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
- Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
- Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
- Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time).
- Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
- Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional.
- Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali.
ERP merupakan sistem terintegrasi yang mempunyai tujuan merangkum bisnis proses yang ada sehingga menjadi satu kolaborasi yang efisien dan efektif dan sistem tersebut di dukung dengan teknologi informasi dan dapat menghasilkan informasi yang enunjang perusahaan menjadi lebih kompetitif.
Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh seperangkat aplikasi dan infrastruktur komputer baik software dan hardware sehingga pengolahan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan terintegrasi. Oleh karena itu, hampir tidak mungkin mewujudkan konsep ERP tanpa adanya dukungan sistem berbasis komputer. Konsep-konsep dasar ERP, yaitu [OLS–2004]:
- “ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin integrasi yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok, dan informasi konsumen” (Davenport, 1998).
- “Sistem ERP adalah paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi, yangmengintegrasikan informasi dan proses yang berbasis informasi didalam, dan melintas area fungsional dalam sebuah organisasi” (Kumar dan Van Hillsgerberg, 2000).
- “Satu basis data, satu aplikasi, dan satu kesatuan antarmuka di seluruh enterprise” (Tadjer, 1998).
Konsep-Konsep ERP
Konsep-konsep utama ERP tersebut digambarkan dalam satu diagram seperti pada gambar berikut:
Fungsi-fungsi perusahaan yang harus dilibatkan dalam suatu proses ERP meliputi perencanaan bisnis (visi, misi, dan perencanaan startegis), peramalan, proses MRP II (master planning, perencanaan produksi, pembelian, manajemen persediaan, pengendalian aktivitas, dan pengukuran kinerja manufakturing), finansial (payroll, penetapan biaya produksi, hutang, piutang, harga tetap, general ledger), sumber daya manusia, sistem informasi, rekayasa pabrik dan peralatan, dan lain-lain (Gasperz, 2004)
Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung dengan seperangkat aplikasi dan infrastruktur komputer baik software dan hardware sehingga pengelolaan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan terintegrasi. Contoh gambar diagram dari konsep ERP dibawah ini :
Evolusi Sistem ERP
Tahap I : Material Requirement Planning (MRP)Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material
Tahap II: Close-Loop MRPMerupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau diganti jika diperlukan
Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP II)Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan.
Tahap IV: Enterprise Resource PlanningMerupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah.
Tahap V: Extended ERP (ERP II)Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta lebih konflek dari ERP sebelumnya.
Modul ERP
- Manufacturing
- Supply Chain Management
- Financials
- Projects
- Human Resources
- Customer Relationship Management
- Data warehouse
- Access Control
- Customization
Implementasi ERP
Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari perubahan dan peran serta pelanggan. Perusahaan membutuhkan jasa konsultasi, kustomisasi dan jasa pendukung. Migrasi data adalah salah satu aktifitas terpenting dalam menentukan kesuksesan dari implementasi ERP. Sayangnya, Migrasi data merupakan aktifitas terakhir sebelum fase produksi. Langkah strategi migrasi data yang dapat menentukan kesuksesan implementasi ERP:
- Mengidentifikasi data yang akan di migrasi.
- Menentukan waktu dari migrasi data.
- Membuat template data.
- Menentukan alat untuk migrasi data.
- Memutuskan persiapan yang berkaitan dengan migrasi.
- Menentukan pengarsipan data.
Kelebihan ERP
- Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi, produktifitas dan efisiensi yang tepat.
- Rancangan Perekayasaan.
- Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment.
- Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks.
- Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan inventori, dan pembiayaan.
- Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan pada level inti.
Kelemahan ERP
- Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP.
- Sistem ERP sangat mahal.
- Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif.
- ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.
- Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan.
- Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan.
Contoh Software Pembuatan ERP
1. SAP
System Application and Product in Data Processing (SAP) adalah software yang berbasis ERP (Enterprise Resources Planning) yang digunakan sebagai alat untuk membantu manajemen perusahaan, perencanaan, hingga melakukan operasionalnya secara lebih efektif dan efisien. SAP mendukung Multi-tugas tingkat tinggi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Kemampuan tersebut dikarenakan SAP sendiri tersusun dari banyak modul untuk menjalankan semua fungsinya secara otomatis dan terintegrasi. Berikut adalah modul-modul yang menyusun SAP. Perusahaan yang menggunakan SAP antara lain : PT KAI, PT. Jamu Puspo Indonesia (JPI) , PT Angkasa Pura I, Blue Bird Group, PT PERTAMINA, PT POS INDONESIA, PT Telkom, dll.
Contoh gambar software SAP.
2. Oracle
Oracle adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) dari Oracle Corporation. Awalnya dikembangkan pada tahun 1977 oleh Lawrence Ellison dan pengembang lainnya, Oracle DB adalah salah satu yang paling terpercaya dan secara luas digunakan mesin database relasional.
Sistem ini dibangun di sekitar kerangka database relasional di mana objek data dapat langsung diakses oleh pengguna (atau front end aplikasi) melalui bahasa query terstruktur (SQL). Oracle adalah arsitektur database relasional sepenuhnya terukur dan sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan global, yang mengelola dan mengolah data di jaringan area luas dan lokal. Oracle database memiliki komponen jaringan sendiri untuk memungkinkan komunikasi di seluruh jaringan, Oracle DB juga dikenal sebagai Oracle RDBMS. Contoh Perusahaan yang menggunakan Oracle adalah PT.HM SAMPOERNA, PT Panamas (perusahaan penjualan dan distribusi HMS) dan PT Handal Logistik Nusantara (perusahaan logistik dan pergudangan) dan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi.
Contoh Gambar Software Oracle
3. Odoo
Odoo merupakan sebuah software aplikasi bisnis yang mencakup CRM (Customer Relationship Management) atau menurut pengertiannya sendiri CRM adalah strategi bisnis yang memadukan proses, manusia dan teknologi. Selain itu, software ini juga mencakup Project Management, Penjualan (Sales), Manufaktur, Warehouse, serta Manajemen Keuangan.
Untuk pengertian lebih mendalam, Odoo merupakan sebuah sistem atau software manajemen open source, yang sangat mudah untuk digunakan dan diintegrasi. Bentuk dari sistem Odoo ini sendiri ada bermacam, diantaranya adalah berbasis web, desktop serta mobile,. Selain itu, software ini memiliki banyak kelebihan seperti memiliki dan didukung oleh banyak komunitas, modul yang lengkap dan terintegrasi, pemasangan yang mudah, dan juga biaya yang terjangkau.
Contoh Gambar Software Odoo
Sumber :
Komentar
Posting Komentar